Minggu, September 13, 2009
SIGI RAWAN BENCANA ALAM
SIGI, MERCUSUAR. Kabupaten Sigi merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Tengah yang rawan bencana alam. Kondisi geografis kabupaten membuat beberapa kecamatan di wilayah ini tergolong rentan terhadap bencana banjir, tanah longsor dan gempa bumi.
Koordinator program pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat (PRBM) yayasan Jambata, Nurfatan Achmad mengatakan, berdasarkan hasil penelitian awal (assessments) yang dilakukan yayasan Jambata tahun 2008 lalu, dari 10 kabupaten di wilayah Sulawesi Tengah, kabupaten Donggala dan Sigi menempati rangking teratas dalam hal kerawanan bencana.
Kondisi inilah yang melatarbelakangi yayasan Jambata menggelar serangkaian program pengurangan risiko bencana di kabupaten Donggala dan Sigi. Rangkaian program ini terdiri dari program pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat dan pengurangan risiko bencana berbasis sekolah.
Untuk di wilayah Kabupaten Sigi, beberapa desa yang menjadi fokus pelaksanaan program diantaranya, desa Omu, Pakuli dan Tuva di kecamatan Gumbasa, desa Salua, Bolapapu dan Matauve di kecamatan Kulawi. Sedangkan di kecamatan Dolo, program ini dilaksanakan di desa Sidondo II.
Nurfatan menjelaskan, program pengurangan risiko bencana ini dilakukan dalam tiga level, yakni di level Pemda, dilaksanakan serangkaian kegiatan penguatan kapasitas bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). “Di level ini kami lebih focus pada advokasi penguatan kapasitas manajemen pencegahan dan penanggulangan bencana,’ kata Nurfatan.
Sedangkan di level masyarakat, selain menggelar kegiatan kegiatan pelatihan pencegahan dan penanggulangan bencana, juga dilakukan kegiatan pendampingan guna mendorong berfungsinya rumusan strategi dalam upaya pengurangan risiko bencana.
Untuk mendorong fungsi dan peran penting masyarakat, kata Nurfatan, yayasan Jambata menfasilitasi terbentuknya komunitas peduli bencana (KPB) di sejumlah desa di wilayah kabupaten Sigi dan Donggala. “Kelompok kelompok masyarakat inilah yang kemudian merumuskan dan akan melaksanakan aksi masyarakat terkait upaya pencegahan dan penanggulangan bencana,” katanya.
Sementara untuk di level sekolah, dilakukan kegiatan kegiatan penguatan kapasitas terhadap para guru dan anak anak sekolah dasar (SD). Dalam rangkaian program ini dilakukan kegiatan pelatihan peringatan dini bencana bagi para siswa SD dan workshop tentang pengurangan risiko bencana bagi sekolah bagi para guru.
Andi Faisal Alwi, penanggung jawab kegiatan PRB berbasis sekolah mengatakan rangkaian kegiatan pelatihan dan workshop tersebut sudah digelar sejak Februari lalu di Sembilan SD di tiga kecamatan dalam wilayah kabupaten Sigi.
“Anak anak merupakan kelompok paling rentan terhadap resiko bencana, makanya program ini juga focus untuk mengurangi kerentanan dan risiko tersebut,” kata Andi Faisal Alwi. OTR
SUMBER : Mercusuar, Jumat 11 September 2009.
Langganan:
Postingan (Atom)